- Advertisement -
Beranda News

Bukan Anggota TNI, Seorang Pria Lepaskan Tembakan di Parkiran Gandaria City

Bukan Anggota TNI, Seorang Pria Lepaskan Tembakan di Parkiran Gandaria City
Penembakan di area parkir Gandaria City.
- Advertisement -

KEBAYORAN LAMA, Pelitajakarta.com – Seorang pria mengaku dokter melepas tembakan di areal parkir Mall Gandaria City di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Gaya bak koboi itu terjadi lantaran diduga masalah pembayaran uang parkir.

Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Lama Iptu Anton mengatakan, kejadian itu sekitar pukul 20.30 WIB. Pria yang mengaku dokter itu menggunakan mobil TNI milik istrinya seorang dokter di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).

“Dia tersinggung, karena diminta uang parkir Rp20 ribu. Merasa tak mendapat respon yang baik saat ditanya soal uang parkir itu, sehingga emosi lalu menganiaya tukang parkir itu,” kata Anton, Minggu (8/10/2017).

- Advertisement -

Karena emosi itu sambungnya, membuat pria ini melepaskan tembakan. Dalam rekaman CCTV di Mall tersebut, tampak petugas parkir mengangkat kedua tangannya sambil menunduk dan meminta ampun. “Kami masih memeriksa pelaku dan mendalami kasus ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan (Kadispenad) TNI AD, Brigjen Alfref Denny Tuejeh, membantah bahwa lelaki yang terekam dalam CCTV sebagai anggota TNI.

“Memang betul ada informasi kejadian seperti itu dan kalau melihat nomor mobilnya, itu plat nomor satuan jajaran TNI. Tetapi hasil konfirmasi saya bahwa nama pelaku tidak ada di jajaran TNI,” katanya.

Denny mengatakan, pelaku memiliki istri yang bekerja sebagai dokter dan tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.

Menurutnya, tindakan pria itu tak ada kaitannya dengan institusi TNI. “Saya tegaskan bahwa prajurit tidak boleh arogan, apalagi sampai mengeluarkan senjata dan menembak,” kata Denny.

Kalau ada prajurit tambahnya, TNI AD yang bersikap dan bertindak di luar kepantasan, sehingga menyalahi aturan, maka saya pastikan itu diproses dan dikenai sanksi sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku,” ujarnya

Sementara itu, terkait senjata yang digunakan, polisi tengah melakukan pengusutan. “Nah untuk senjata kita masih pendalaman dari penyidik untuk mengetahui asal usul senjata itu dari mana,” terang Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Polisi Iwan Kurniawan saat rilis kasus di Mapolsek Kebayoran Lama.

Dijelaskannya, Anwari yang telah ditetapkan sebagai tersangka mengaku senpi di dapat dari seorang rekannya sejak tujuh belas tahun lalu. “Untuk sementara yang bersangkutan menerangkan bahwa senjata itu diberikan oleh salah satu rekannya dan itu sudah lama sekali kurang lebih tahun 2000,” ungkap Iwan.

- Advertisement -
Exit mobile version