JAKARTA, Pelitajakarta.com – Wacana meng-gratis-kan tiket masuk taman rekreasi pantai Ancol, yang sebelumnya sempat digaung-gaungkan Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat, akhirnya batal dilaksanakan. Padahal kala itu, Gubernur yang akan habis masa jabatannya itu, sudah mematok bahwa tanggal 14 Oktober ini akan dimulai masa uji coba selama enam bulan. Kendati demikian, Djarot masih tetap ingin mengupayakan penggratisan ini berlaku bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Seperti sudah diperkirakan sebelumnya, kebijakan ‘gratis masuk Ancol’ ini akan banyak menuai masalah. Dan hanya berselang beberapa hari sebelum tanggal yang ditetapkan itu, barulah pihak pengelola taman rekreasi pantai itu buka suara.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Paul Tehusijarana mengatakan akan banyak masalah yang ditimbulkan jika kebijakan masuk Pantai Ancol secara gratis diterapkan. Paul menyebut pihaknya sebagai pengelola akan menghadapi berbagai persoalan dari masalah keuangan hingga hukum.
Selain itu, Paul juga memperkirakan permasalahan sosial dan keamanan juga mengancam Pantai Ancol. “Itu yang harus kita perhatikan selain dari masalah-masalah sosial, keamanan, yang harus dipikirkan supaya tetap aman dan melayani dengan baik,” katanya di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (12/10/2017).
Paul menjelaskan terkait masalah hukum yang bisa timbul, hal ini karena PT Pembangunan Jaya Ancol berstatus sebagai perusahaan terbuka (Tbk). Sehingga kebijakan gratis masuk juga harus mempertimbangkan pemwgang saham minoritas.
“Yang bisa timbul adalah masalah hukum, karena Ancol adalah perusahaan Tbk. Ada rambu-rambu yang harus kita penuhi. Sebagai perusahaan Tbk kita juga harus memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas,” terang Paul.
Selain itu, Paul juga mengkhawatirkan masalah keuangan yang akan timbul dari kebijakan itu. Dikatakan Paul, kinerja pengelolaan Pantai Ancol bisa terdampak jika keuangan terganggu.
Saat ini Ancol masih menetapkan harga tiket masuk Rp25 ribu/pengunjung individu dewasa. Mobil tiket masuknya Rp25 ribu. Sedangkan sepeda motor Rp15 ribu dan bus Rp45 ribu . Artinya di hari biasa, pihak pengelola Ancol kehilangan pendapatan sedikitnya Rp500 juta/ hari. Sedangkan pada weekend dengan perkiraan pengunjung 60 ribu orang, Ancol kehilangan pendapatan sedikitnya Rp1,5 miliar/hari, atau dalam sepekan Rp5,5 miliar dari pendapatan tiket masuk.