MEDAN, Pelitajakarta.com – Menyusul bencana longsor di Brebes, Menteri Sosial Idrus Marham memastikan sudah langsung mengirimi tim ke lokasi bencana. Sebanyak 37 personel Tagana bergerak cepat membantu evakuasi korban.
“Ada 37 personel Tagana dari lokasi terdekat langsung membantu. Kepada korban meninggal kami siapkan santunan untuk ahli waris sebesar Rp15.000.000 setiap jiwa,” kata Mensos Idrus Marham, di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (23/03/2018).
“Tagana bersama unsur-unsur penanggulangan bencana lainnya, bekerja membantu mengevakuasi korban yang tertimbun longsor. Mereka juga mendirikan tenda dan dapur umum untuk keperluan mereka yang kehilangan tempat tinggal,” kata Mensos.
Dapur umum dari Kementerian Sosial disiapkan sebanyak satu unit untuk membantu relawan dan penduduk setempat yang mengungsi.
Kini, Kementerian Sosial sedang menginventarisir segala kebutuhan yang diperlukan oleh korban. Yang jelas kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan dan tempat tinggal bagi yang kehilangan tempat tinggal, harus diperhatikan.
“ini sejalan dengan arahan Presiden agar pada saat bencana, tidak ada korban yang tidak bisa makan, jangan ada korban yang luput dari perhatian. Di lokasi bencana negara harus hadir,” kata Idrus.
*Hentikan Sementara Evakuasi*
Mengutip keterangan resmi Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), sebanyak 13 korban hilang belum ditemukan, sejak bencana terjadi Kamis pagi, (22/02/2018).
Proses evakuasi dihentikan sementara hari ini, pukul 15.30 karena hujan turun lebat.
Hari ini rencananya proses evakuasi korban akan dilanjutkan.
Sebagaimana diberitakan, longsor terjadi di
Gunung Lio, Desa Pasir Panjang, Kec. Salem, Kab. Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (22/02/2018).
Akibat bencana ini, sementara sebanyak 7 orang ditemukan meninggal dunia, 13 masih hilang, dan 245 jiwa mengungsi ke masjid, kompleks SMPN dan rumah kerabat terdekat. Sebanyak 10 unit rumah rusak ringan.
Longsor memgakibatkan tertutupnya akses jalan provinsi antara Kecamatan Salem menuju Kecamatan Banjargarjo Kab. Brebes sehingga tidak dapat dilalui.
Kkni, BPBD sedang melakukan upaya pengajuan SK tanggap darurat.
*Kunjungi Korban Erupsi Gunung Sinabung*
Dalam kunjungannya ke Sumatera Utara, Mensos juga mengunjungi korban erupsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo.
Didampingi sejumlah pejabat daerah, Mensos menyemangati para korban yang terkena dampak erupsi. Mensos menyatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp3 miliar lebih sebagai biaya bagi penanganan korban erupsi Gunung Sinabung.
“Bantuan ini untuk isi hunian tetap dan juga biaya hidup 455 KK atau 1.506 jiwa korban erupsi Sinabung yang direlokasi secara mandiri,” kata Idrus Marham.
Idrus menambahkan tanggap darurat terus dilakukan begitu juga pascabencana. Masa tanggap darurat ditangani oleh BNPB. Adapun Kemensos menangani saat sudah menghuni hunian tetap dengan memberikan isiĀ jaminan hidup dan isi hunian tetap
“Ini tanggung jawab kita, isi hunian tetap sebesar Rp2 juta untuk setiap rumah berupa peralatan dapur sederhana dan jaminan hidup sebesar Rp10.000 per hari per jiwa selama tiga bulan,” katanya.