Deklarasi ‘Rumah Budaya Satu-Satu’ di Kampoeng Kranggan

Deklarasi ‘Rumah Budaya Satu-Satu’ di Kampoeng Kranggan
Kalangan seniman, budayawan, tokoh masyarakat, birokrat, dan jurnalis mendeklarasikan ‘Rumah Budaya Satu-Satu’, pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

BEKASI, Pelitajakarta.com – Kalangan seniman, budayawan, tokoh masyarakat, birokrat, dan jurnalis, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, mendeklarasikan ‘Rumah Budaya Satu-Satu’ sebagai wujud dan apresiasi terhadap penguatan budaya Indonesia.

Deklarasi ‘Rumah Budaya Satu-Satu’ pada intinya adalah untuk memperjuangkan hak hidup dan berkembangnya budaya tanah air yang mengandung nilai-nilai luhur, dengan penuh solidaritas.

“Kita adalah pelaku sejarah. Tugas kita membuat sejarah. Sejarah yang kita sematkan ini adalah kegelisahan kreatif yang disadari akan menjadi semangat untuk memecahkan banyak permasalahan di seputar kita,” kata Eddie Karsito, inisiator  ‘Rumah Budaya Satu-Satu’ di Kranggan Permai, Jatisampurna, Kota Bekasi, Sabtu (28/10/2017).

Menurut Eddie, kemajuan teknologi informasi menjadi babak baru bagi budaya masyarakat dunia. “Karenanya, membangun budaya Indonesia yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal, sudah menjadi keharusan,” kata Eddie.

Deklarasi ‘Rumah Budaya Satu-Satu, diisi dengan beragam kegiatan berupa pergelaran seni  dan budaya karya seniman dari berbagai komunitas seni, di antaranya, Sanggar Tari Rangga Binangkit dan Mekar Pasundan pimpinan Jami Bin Samu Eket, Teater Kalamtara, Digital Teater Momong, dan OBH Akustik, Indo Pro Studio, Rumah Belajar Atap Puisi, Teater Rumah Kanif SMK Nurul Hikmah II, serta penampilan seniman tradisi Ojosh dan Kang Entus, penyanyi hiphop 2RT, Dewi Nobita, dan masih banyak lagi.

Sebelum mendeklarasian ‘Rumah Budaya Satu-Satu’, digelar pula berbagai acara lomba yang diikuti pelajar TK dan SD. Selain itu, bertempat di masjid juga berlangsung pameran peninggalan masyarakat ‘Kampoeng Kranggan’ berupa peralatan dari gerabah serta alat penumbuk padi.