BRI Diprediksi Akan Menyumbang 80 Persen Pertumbuhan Ekonomi Global

Selain itu, BRI akan mendorong transportasi yang dapat memotong hambatan menuju kemakmuran, sehingga memperluas pasar yang mendatangkan pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian, BRI mewujudkan interkoneksi dalam transportasi di udara, darat, dan laut, pipa minyak dan gas, dan telekomunikasi yang mencakup 65 negara dan wilayah.

Sebelumnya, digagas oleh Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping pada 2013, BRI menawarkan sebuah upaya untuk memperluas peluang bagi pembangunan dan kesejahteraan bersama melalui kerja sama yang saling menguntungkan.

Tiongkok berharap BRI bisa dipahami sebagai strategi kerja sama regional untuk kawasan Eurasia dan Afrika, bukan sekadar proyek konektivitas yang justru lebih dikenal dengan istilah “One Belt One Road” (OBOR).

“Saya ingin menggarisbawahi bahwa strategi ini tidak hanya mencakup One Belt atau One Road saja, tetapi merupakan platform kerja sama regional,” kata peneliti senior Akademi China untuk Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Ekonomi Zhang Jianping kepada wartawan ASEAN di Beijing, Sabtu (23/9/2017).

Sebagai model baru kerja sama internasional dan globalisasi inklusif, BRI mengusung konektivitas sebagai kata kunci dalam berbagai sektor seperti perdagangan, pembangunan infrastruktur serta relasi antarmanusia.

“Ini adalah kombinasi strategi Barat dan Timur, bahkan lebih baik daripada perjanjian perdagangan bebas yang terlalu Barat dan jauh dari kawasan kita,” kata Jianping.