Beranda News

Presiden Ingatkan Pentingnya Kesantunan dalam Berpolitik

Presiden Ingatkan Pentingnya Kesantunan dalam Berpolitik
Presiden Joko Widodo meresmikan Simposium Nasional Kebudayaan, yang diadakan di Balai Kartini, Jakarta.

JAKARTA, Pelitajakarta.com – Presiden Joko Widodo membuka Simposium Nasional Kebudayaan Tahun 2017 yang diadakan di Balai Kartini, Jakarta, Senin (20/11/2017). Simposium yang diselenggarakan FKPPI (Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Indonesia), PPAD (Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat) dan YSNB (Yayasan Suluh Nuswantara Bakti), berlangsung selama dua hari, 20-21 November 2017, dengan mengusung tema ‘Pembangunan Karakter Bangsa untuk Melestarikan dan Menyejahterakan NKRI Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945’.

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo  menyampaikan pentingnya pembentukan karakter bangsa. Menurutnya, interaksi sosial kebudayaan jika tidak dipersiapkan dengan baik, maka nilai-nilai kebangsaan akan tergerus dan punah.

Presiden menyebutkan tentang adanya pendidikan politik yang kurang baik turut disampaikan kepada masyarakat. “Saya kira cara-cara berpolitik yang baiklah yang harus kita kembangkan, kita sampaikan kepada masyarakat dan anak-anak, agar nilai-nilai keindonesiaan itu betul-betul tidak hilang,” katanya.

Kepala Negara mengatakan, pendidikan politik yang beretika ini tidak hanya berlaku bagi para politikus saja, tapi juga harus ditularkan kepada generasi-generasi muda Indonesia. “Oleh sebab itu, nilai-nilai keindonesiaan kita, nilai-nilai kesopanan, kesantunan, dan semua yang terkandung dalam ideologi Pancasila, saya kira harus terus disampaikan kepada anak-anak kita, juga mengenai kerukunan, persaudaraan, dan toleransi,” tuturnya.

Lebih lanjut, Presiden mengingatkan bahwa generasi muda tidak hanya menerima pendidikan dari guru dan orangtua saja, tetapi juga melalui media sosial.

“Perkembangan teknologi membuat tantangan tersendiri bagi pendidikan berkarakter. Media sosial kini telah mengambil alih pengajaran kepada anak-anak. Hal tersebut menunjukan interaksi sosial sangat berperan penting untuk menyeimbangkan pengaruh global terhadap generasi saat ini,” papar Presiden.  “Jika ini tidak diantisipasi, tidak disiapkan nilai-nilai karakter keindonesiaan kita, nilai karakter bangsa akan tergerus kalau penyiapannya betul-betul mulai dari tahapan yang benar.”

Acara peresmian Simposium Nasional Kebudayaan 2017 ini juga turut dihadiri Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan juga mantan wakil presiden Try Sutrisno.